Kamis, 09 Desember 2010

TO Online 2

Ujian secara online memang merupakan hal yang relatif baru bagi beberapa orang, termasuk saya. Mungkin beberapa orang ada yang sudah terbiasa dengan hal-hal seperti ini, namun saya yang merasa masih mencoba beradaptasi merasa masih harus lebih banyak belajar.

Sebelum benar-benar melaksanakan ujian online, dosen memberikan tryout/simulasi ujian sebanyak dua kali. Menurut saya hal ini benar-benar membantu kami, terutama saya, untuk dapat memepersiapkan diri dalam melaksanakan ujian yang sebenarnya.

Sejalan dengan pengenalan ujian online dan TO nya, maka ada beberapa teori yang dapat dikaitkan dengan pengalaman ini.

TEORI PASK
Seperti yang telah berkali-kali pernah dibahas sebelumnya, teori Pask berbicara mengenai tentang pengolahan informasi. Sudah sangat jelas, keseluruhan proses pengalaman ini membutuhkan pemrosesan informasi yang baik dalam mencapai tujuannya. Hal-hal seperti instructional tutorials dan conversation menjadi salah satu aspek utama dalam proses pembelajaran ini, dimana pertukaran ide dan informasi antara dua agen atau lebih, yang dalam hal ini adalah mahasiswa dengan dosen, ataupun mahasiswa dengan mahasiswa. Berbagai pengetahuan dan informasi baru dapat kami dapatkan dari dosen melalui keterangan ataupun panduan yang deberikan kepada kami, baik itu secara langsung, melalui blog, melalui chat, bahkan melalui sms. Disini telah terjadi instructional tutorials dan juga conversation dalam berbagai bentuk, baik itu monologue, dialogue, dialectic, maupun construction.

TEORI LANDA
Landa juga masih seputar dengan teori sibernetik. Yang dapat dikaitkan dari Landa dengan pengalaman TO ini adalah proses berpikirnya. Seperti yang dikatakan oleh Landa, ada dua macam proses berpiki, yaitu :
1. Proses berpikir Algoritmik
2. Proses berpikir Heuristik
Menurut saya ketika kami diberikan bentuk ujian yang seperti ini, kami semua dituntut untuk dapat berpikir secara Heuristik, yaitu berpikir secara divergen, mengarah ke berbagai arah, tidak kaku. Kami semua harus dapat berpikir secara fleksibel. Mengapa? Karena ketika suatu masalah tidak dapat diselesaikan dengan plan A, maka dengan cepat kami harus menyiapkan plan B dan menemukan cara-cara pemecahan masalah.
Di lain sisi, kami juga harus dapat berpikir secara algortimik. Ketidakpahaman kami mengenai ujian secara online tentu membutuhkan usaha masing-masin tdalam mencari tahu bagaimaa cara mlakukannya. Diawali dengan mencari tahu cara menggunakan blog, gtalk ataupun yang lainnya, dan kemudian tahu cara mengoperasikannya. Dosen tidak memberi tahu secara detil cara mengoperasikan semuanya itu, namun disitulah proses algoritmik itu terjadi, dimana kami belajar dari orang lain dan juga dari dosen mengenai cara-caranya, dan kami dapat belajar satu sama lain, sehingga pada akhirnya apa yang tidak dimengerti dapat dimengerti.

TEORI BRUNER
Bruner banyak berbicara tentang belajar yang bermakna, yaitu discovery learning. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Bruner, teori instruksi mencakup:
1. Pengalaman-pengalaman optimal bagi siswa untuk mau dan dapat belajar, ditinjau dari segi aktivitas, pemeliharaan dan pengarahan.
--> pada pengalaman ujian online ini kami diberikan TO sebanyak dua kali. Pada TO ini, dengan bantuan arahan dari doesn, kami dapat menemukan sendiri apa yang menjadi masalah dan kemudian mencari solusinya sehingga dapat mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin terjadi pada ujian yang sebenarnya.
2. Penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal, ditinjau dari segi cara penyajian, ekonomi dan kuasa.
Ketika kamu sudah mendapatkan soal, kami menyajikannya secara tertulis sesuai dengan apa yang kami ketahui, dan kemudian mempostingnya sekreatif mungkin
3. Perincian urutan-urutan penyajian materi pelajaran secara optimal dengan memperhatikan faktor-faktor belajar sebelumnya, tingkat perkembangan, sifat materi dan perbedaan individu.
Dosen memberikan soal-soal secara bertahap dan tak lupa memperhatikan proses kerja siswa. Setiap mahasiswa memiliki karakteristik masing-masing dalam bekerja sehingga hasil kerjapun dapat berbeda. Disinilah siswa juga tertantang untuk dapat mengerjakan secara maksimal sesuai kemampuan.
4. Bentuk dan pemberian reinforsemen
Penguatan negatif dan positif selalu diberikan oleh dosen agar kami mengerjakan TO ini dengan sungguh-sungguh dan maksimal

TEORI THORNDIKE
Teori ini juga sangat berperan dalam pengalaman ujian onlie ini, khususnya mengenai law of readiness setiap individu. Ketika semua orang telah memahami mengenai penggunaan blog dan gtalk serta telah membaca topik-topik uian sebelumnya, maka semuanya akan cenderung siap untuk ujian, dan tidak ingin menunda lagi. Begitu pula sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar