Ketika masuk ke dunia remaja, banyak perubahan-perubahan yang terjadi, baik itu secara fisik, emosional, cara berpikir, karakteristik dan banyak lagi. Satu hal lagi yang saya anggap berubah adalah cara belajar saya. Setelah meleawati masa SD, dan masuk ke SMP, saya mulai menerapkan system belajar Behaviouristik oleh Ivan Pavlov, terkhusus Classical Conditioning
Pavlov mengatakan bahwa belajar adalah segala bentuk perubahan yang terjadi pada tingkah laku yang didapat melalui pengalaman. Pada saat sekolah saya mengalami langsung bagaimana proses belajar disekolah. Sesuai dengan teori Classical Conditioning, saya belajar untuk membentuk perilaku-perilaku yang telah dikondisikan. Contoh kecil saja, ketika guru memberikan tugas (N) dan murid tidak mengerjakannya, guru lantas memberikan hukuman.(US). Murid-murid akan mengasosiasikan tidak mengerjakan PR dengan hukuman sehingga pada kelas-kelas berikutnya ketika guru memberikan tugas (CS) dan berlakunya hukuman (US) jika tidak mengerjakan, maka murid-murid pasti akan mengerjakan PRnya.
Contoh lain adalah mungkin ketika saya mengasosiasikan belajar dengan nilai yang tinggi, saya akan cenderung belajar agar saya memperoleh nilai yang baik, khsusnya ketika ujian.
Proses Extinction, Generalization dan Discrimination juga sering saya alami. Misalnya jika ternyata saya sudah beberapa kali tidak mengerjakan PR, dan saya kerap tidak mendapat hukuman apapun, maka saya akan cederung untuk tidak mengerjakan PR, karena ternyata tidak ada konsekuensi yang saya dapatkan. Inilah proses Extinrtion tadi. Generalization juga dapat terjadi ketika saya menyamaratakan semua mata pelajaran saya, padahal mungkin ada mata pelajaran yang lebih penting dan butuh perhatian lebih khusus. Begitu pula dengan Discrimination. Hal ini mungkin dapat dilihat ketika saya cenderung membedakan guru-guru yang mengajar saya. Saya bisa membedakan bagaimana karakter dan gaya mengajar mereka sehingga perilaku yang saya tampilkan pada setiap guru berbeda pula.
Sumber Referensi:
Hergenhahn, B.R & Olson, M.H. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar). edisi ke-7. Jakarta : Kencana Prenada Mulia
Pavlov mengatakan bahwa belajar adalah segala bentuk perubahan yang terjadi pada tingkah laku yang didapat melalui pengalaman. Pada saat sekolah saya mengalami langsung bagaimana proses belajar disekolah. Sesuai dengan teori Classical Conditioning, saya belajar untuk membentuk perilaku-perilaku yang telah dikondisikan. Contoh kecil saja, ketika guru memberikan tugas (N) dan murid tidak mengerjakannya, guru lantas memberikan hukuman.(US). Murid-murid akan mengasosiasikan tidak mengerjakan PR dengan hukuman sehingga pada kelas-kelas berikutnya ketika guru memberikan tugas (CS) dan berlakunya hukuman (US) jika tidak mengerjakan, maka murid-murid pasti akan mengerjakan PRnya.
Contoh lain adalah mungkin ketika saya mengasosiasikan belajar dengan nilai yang tinggi, saya akan cenderung belajar agar saya memperoleh nilai yang baik, khsusnya ketika ujian.
Proses Extinction, Generalization dan Discrimination juga sering saya alami. Misalnya jika ternyata saya sudah beberapa kali tidak mengerjakan PR, dan saya kerap tidak mendapat hukuman apapun, maka saya akan cederung untuk tidak mengerjakan PR, karena ternyata tidak ada konsekuensi yang saya dapatkan. Inilah proses Extinrtion tadi. Generalization juga dapat terjadi ketika saya menyamaratakan semua mata pelajaran saya, padahal mungkin ada mata pelajaran yang lebih penting dan butuh perhatian lebih khusus. Begitu pula dengan Discrimination. Hal ini mungkin dapat dilihat ketika saya cenderung membedakan guru-guru yang mengajar saya. Saya bisa membedakan bagaimana karakter dan gaya mengajar mereka sehingga perilaku yang saya tampilkan pada setiap guru berbeda pula.
Sumber Referensi:
Hergenhahn, B.R & Olson, M.H. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar). edisi ke-7. Jakarta : Kencana Prenada Mulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar