Akhirnya bisa diupload juga filenya, bisa klik disini untuk laporan hasil observasi dalam bentuk rtf. Dan yang slide di klik disini. maaf atas ketelatan kami.
(UAS)1. Tasya, coba uraikan alasan kamu berdasarkan salah satu teori paedagogi, mengapa kamu tidak ada melakukan posting di blog ini selain kewajiban tugas mata kuliah.
Tasya, jawaban tetap harus di posting komen. Jika terlalu banyak, persingkat atau jadikan 2 komen dengan menulis "lanjutan..." pada komen sambungannya.
(UAS) 2. Jawaban soal ini paling lambat saya tunggu hingga tanggal 13 Juni 2010. Menurut kamu, adakah teori paedagogi yang dapat menjelaskan alasan saya memperpanjang toleransi penyelesaian UAS no 2. ini? Coba uraikan.
(JAWABAN UAS NO 1) Saya merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi USU yang mengikuti kelas Paedagogi, yang pada awalnya tidak familiar dengan dunia blog. Ketika saya mengetahui bahwa kelas ini akan banyak menggunakan media online, khusunya blog, saya sempat khawatir bahwa saya akan pusing dan tidak mengerti. Namun ternyata, proses pembelajaranlah yang membuat saya pada akhirnya mengerti cara mengoperasikan fasilitas online ini. Dengan kemampuan saya yang masih dikatakan “baru mengerti”, maka saya tidak memungkiri bahwa kapasitas saya dalam menggunakan blog hanyalah sekedar upload tugas, posting tugas, comment mengenai tugas, dan semua hal yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban kuliah – yang tentunya tidak mengalami kesulitan dalam melakukannya. Namun jika saya ditanya, apabila dari sejak awal saya sudah mengerti dan mahir menggunakan blog, apakah saya akan menciptakan sesuatu atau mengkreasikan sesuatu dengan blog saya ini dan memanfaatkannya untuk kepentingan lain, maka saya akan tetap menjawab tidak. Ada beberapa alasan yang mendasari saya untuk tidak menggunakan blog ini selain untuk kepentingan kewajiban tugas mata kuliah.
Pertama, saya tidak suka mencampur adukkan hal yang berbeda. Blog ini saya buat pada awalnya memang untuk kelas Paedagogi dan Andragogi. Jika saya berniat untuk membuat posting yang tidak berhubungan dengan tugas kuliah kedua mata kuliah ini, maka saya akan lebih memilih untuk membuat blog yang baru, karena saya suka dengan sesuatu yang organized dengan baik sehingga posting saya untuk paedagogi tidak akan bercampur dengan posting-posting lain seperti misalnya curahan hati saya, pengalaman, cerita, pengumuman, materi yang berhubungan dengan subjek lain ataupun berbagai hal lainnya.
Kedua, saya memang tidak aware bahwa hal tersebut diperbolehkan. Sejak awal saya memang berpikir bahwa blog ini dibuat untuk kelas Paedagogi serta Andragogi, dan hanya untuk Paedagogi dan Andragogi. Jadi saya memang tidak kepikiran untuk posting apapun selain untuk kuliah.
Ketiga, disini fungsi blog adalah sebagai media saya untuk belajar paedagogi, bukan untuk entertainment atupun hal-hal lain yang sifatnya pribadi. Alamat blog saya jelas terpublikasi kepada teman-teman, bahkan alamat email saya sendiri juga. Menurut saya tidak cocok jika saya menggabungkannya dengan posting lain.
Jika ditilik dari sebuah teori Paedagogi yang saya baca di buku PARADIGMA BARU PEMBELAJARAN, karangan Prof. Dr. H. Yatim Riyanto, M.Pd, mengenai Prinsip-prinsip belajar oleh Dimyati dan Mudjiono, ada berbagai prinsip belajar yang dimiliki seseorang sebagai upaya pembelajaran. Prinsip itu antara lain:
1. Perhatian dan Motivasi
Sebagai seorang mahasiswa saya dituntut untuk memberikan perhatian ketika berkuliah dan termotivasi untuk belajar. Inilah yang saya alami ketika saya menyadari bahwa saya tidak mampu menggunakan blog, sehingga saya memeprhatikan cara menggunakannya dan termotivasi untuk terus belajar dan mencoba sampai bisa.
2. Keaktifan
Selain memeperhatikan saya harus aktif juga dalam belajar dan mencari sumber-sumber pembelajaran yang berguna. Walaupun sebenarnya bisa juga saya terapkan dengan posting menggunakan blog, saya lebih memilih aktif dengan menggunakan media lain, seperti misalnya browsing di google, yahoo, dll.
3. Keterlibatan Langsung / Berpengalaman
Ini jelas terjadi ketika saya pada awalnya memang tahu tentang blog, namun tidak memiliki blog, sehingga proses pembelajaran yang bisa saya dapatkan sangatlah minim. Namun ketika saya telah terlibat langsung dan berpengalaman dalam penggunaannya, maka proses belajarpun terjadi. Saya juga kemudian tahu sendiri bahwa saya lebih memilih untuk tidak mengikutsertakan berbagai posting yang tidak berhubungan dengan kuliah saya.
4. Pengulangan
Proses pengulangan dapat menajadi berguna dalam proses belajar. Dengan mengulang kita sekaligus melakukan proses latihan berulang yang dapat meningkatkan daya ingat dan performa kita. Hal ini terjadi ketika saya kerap mendapat tugas sehingga saya semakin sering menggunakan blog dan menjadi semakin terbiasa begitu pula dalam pengerjaan tugas.
5. Tantangan
Sebagai mahasiswa, tentu ada tujuan yang hendak dicapai. Dalam mencapai tujuan tersebut pasti ada saja halangan yang mengganggu, namun mau atau tidak halangan tersebut harus dihadapi. Inilah tantangan tersebut. Semakin besar tantangan tersebut, maka semakin besar motivasi kita menaklukannya. Dalam hal ini, saya akan sering menghadapi berbagai pertanyaan atau kebingungan-kebingungan , salah satunya masalah posting di blog. Namun inilah tantangan yang harus saya hadapi.
6. Balikan dan Penguatan
Sesuai dengan “law of effect”, seseorang akan lebih senang jika tahu bahwa ia mendapat hasil yang baik. Itu berarti ia akan mendapat pengaruh yang baik untuk usaha kedepannya. Ketika saya merasa blog saya lebih baik tanpa posting yang lain-lain, maka saya akan belajar dengan lebih baik dan positif.
7. Perbedaan individual
Pada dasarnya, manusia itu adalah unik dan berbeda, sehingga tidak ada satu orangpun yang memiliki sifat-sifat yang sama persis. Hal ini pastinya mempengaruhi proses dan hasil belajar kita. Jika ada teman saya yang memilih untuk membuat posting diluar kewajiban mata kuliah pada blognya, hal ini membuktikan bahwa perbedaan sifat dan pendapat itu memang ada, bahwa saya berbeda dengan orang lain. Mungkin teman saya memiliki alasan tersendiri untuk melakukan demikian, namun saya juga memiliki alasan untuk tidak melakukannya.
Menurut saya tidak ada teori paedagogi yang dapat menjelaskan hal tersebut secara detil. Namun jika dikaitkan dengan salah satu teori paedagogi, mengenai empat tahapan pembaruan pendidikan oleh Nisbet, maka hal ini cukup berhubungan. Dengan adanya penggunaan blog, maka siswa dan juga dosen mendapatkan pertambahan beban kerja, karena harus mengerjakan hal yang di luar dari biasanya sehingga dosen memberi perpanjangan waktu agar dapat diberikan yang terbaik. Berikutnya, dosen dan siswa juga harus meningkatkan skill agar tidak lagi canggung dan juga kehilangan kepercayaan diri. Selain itu bisa saja muncul masa kacau, karena kurang paham akan berbagai hal sehingga perpanjangan waktu mutlak diperlukan, dan terakhir the blacklash, dimana masalah-masalah yang timbul hendaknya juga dipecahkan menurut upaya-upaya pembaruan. Hal ini jelas dilaksanakan dengan adanya perpanjangan waktu menyelesaikan soal no2 ini di blog.
(UAS)1. Tasya, coba uraikan alasan kamu berdasarkan salah satu teori paedagogi, mengapa kamu tidak ada melakukan posting di blog ini selain kewajiban tugas mata kuliah.
BalasHapusbu, jawaban saya error terus kalau ditulis d comment ini, mungkin kepanjangan bu, jadi saya post langsung di blog saya ya bu :)
BalasHapusTasya, jawaban tetap harus di posting komen.
BalasHapusJika terlalu banyak, persingkat atau jadikan 2 komen dengan menulis "lanjutan..." pada komen sambungannya.
take care
(UAS) 2. Jawaban soal ini paling lambat saya tunggu hingga tanggal 13 Juni 2010. Menurut kamu, adakah teori paedagogi yang dapat menjelaskan alasan saya memperpanjang toleransi penyelesaian UAS no 2. ini? Coba uraikan.
BalasHapus(JAWABAN UAS NO 1)
BalasHapusSaya merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi USU yang mengikuti kelas Paedagogi, yang pada awalnya tidak familiar dengan dunia blog. Ketika saya mengetahui bahwa kelas ini akan banyak menggunakan media online, khusunya blog, saya sempat khawatir bahwa saya akan pusing dan tidak mengerti. Namun ternyata, proses pembelajaranlah yang membuat saya pada akhirnya mengerti cara mengoperasikan fasilitas online ini. Dengan kemampuan saya yang masih dikatakan “baru mengerti”, maka saya tidak memungkiri bahwa kapasitas saya dalam menggunakan blog hanyalah sekedar upload tugas, posting tugas, comment mengenai tugas, dan semua hal yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban kuliah – yang tentunya tidak mengalami kesulitan dalam melakukannya. Namun jika saya ditanya, apabila dari sejak awal saya sudah mengerti dan mahir menggunakan blog, apakah saya akan menciptakan sesuatu atau mengkreasikan sesuatu dengan blog saya ini dan memanfaatkannya untuk kepentingan lain, maka saya akan tetap menjawab tidak. Ada beberapa alasan yang mendasari saya untuk tidak menggunakan blog ini selain untuk kepentingan kewajiban tugas mata kuliah.
Pertama, saya tidak suka mencampur adukkan hal yang berbeda. Blog ini saya buat pada awalnya memang untuk kelas Paedagogi dan Andragogi. Jika saya berniat untuk membuat posting yang tidak berhubungan dengan tugas kuliah kedua mata kuliah ini, maka saya akan lebih memilih untuk membuat blog yang baru, karena saya suka dengan sesuatu yang organized dengan baik sehingga posting saya untuk paedagogi tidak akan bercampur dengan posting-posting lain seperti misalnya curahan hati saya, pengalaman, cerita, pengumuman, materi yang berhubungan dengan subjek lain ataupun berbagai hal lainnya.
lanjutan...
BalasHapusKedua, saya memang tidak aware bahwa hal tersebut diperbolehkan. Sejak awal saya memang berpikir bahwa blog ini dibuat untuk kelas Paedagogi serta Andragogi, dan hanya untuk Paedagogi dan Andragogi. Jadi saya memang tidak kepikiran untuk posting apapun selain untuk kuliah.
Ketiga, disini fungsi blog adalah sebagai media saya untuk belajar paedagogi, bukan untuk entertainment atupun hal-hal lain yang sifatnya pribadi. Alamat blog saya jelas terpublikasi kepada teman-teman, bahkan alamat email saya sendiri juga. Menurut saya tidak cocok jika saya menggabungkannya dengan posting lain.
Jika ditilik dari sebuah teori Paedagogi yang saya baca di buku PARADIGMA BARU PEMBELAJARAN, karangan Prof. Dr. H. Yatim Riyanto, M.Pd, mengenai Prinsip-prinsip belajar oleh Dimyati dan Mudjiono, ada berbagai prinsip belajar yang dimiliki seseorang sebagai upaya pembelajaran. Prinsip itu antara lain:
1. Perhatian dan Motivasi
Sebagai seorang mahasiswa saya dituntut untuk memberikan perhatian ketika berkuliah dan termotivasi untuk belajar. Inilah yang saya alami ketika saya menyadari bahwa saya tidak mampu menggunakan blog, sehingga saya memeprhatikan cara menggunakannya dan termotivasi untuk terus belajar dan mencoba sampai bisa.
2. Keaktifan
Selain memeperhatikan saya harus aktif juga dalam belajar dan mencari sumber-sumber pembelajaran yang berguna. Walaupun sebenarnya bisa juga saya terapkan dengan posting menggunakan blog, saya lebih memilih aktif dengan menggunakan media lain, seperti misalnya browsing di google, yahoo, dll.
3. Keterlibatan Langsung / Berpengalaman
Ini jelas terjadi ketika saya pada awalnya memang tahu tentang blog, namun tidak memiliki blog, sehingga proses pembelajaran yang bisa saya dapatkan sangatlah minim. Namun ketika saya telah terlibat langsung dan berpengalaman dalam penggunaannya, maka proses belajarpun terjadi. Saya juga kemudian tahu sendiri bahwa saya lebih memilih untuk tidak mengikutsertakan berbagai posting yang tidak berhubungan dengan kuliah saya.
4. Pengulangan
Proses pengulangan dapat menajadi berguna dalam proses belajar. Dengan mengulang kita sekaligus melakukan proses latihan berulang yang dapat meningkatkan daya ingat dan performa kita. Hal ini terjadi ketika saya kerap mendapat tugas sehingga saya semakin sering menggunakan blog dan menjadi semakin terbiasa begitu pula dalam pengerjaan tugas.
5. Tantangan
Sebagai mahasiswa, tentu ada tujuan yang hendak dicapai. Dalam mencapai tujuan tersebut pasti ada saja halangan yang mengganggu, namun mau atau tidak halangan tersebut harus dihadapi. Inilah tantangan tersebut. Semakin besar tantangan tersebut, maka semakin besar motivasi kita menaklukannya. Dalam hal ini, saya akan sering menghadapi berbagai pertanyaan atau kebingungan-kebingungan , salah satunya masalah posting di blog. Namun inilah tantangan yang harus saya hadapi.
6. Balikan dan Penguatan
Sesuai dengan “law of effect”, seseorang akan lebih senang jika tahu bahwa ia mendapat hasil yang baik. Itu berarti ia akan mendapat pengaruh yang baik untuk usaha kedepannya. Ketika saya merasa blog saya lebih baik tanpa posting yang lain-lain, maka saya akan belajar dengan lebih baik dan positif.
7. Perbedaan individual
Pada dasarnya, manusia itu adalah unik dan berbeda, sehingga tidak ada satu orangpun yang memiliki sifat-sifat yang sama persis. Hal ini pastinya mempengaruhi proses dan hasil belajar kita. Jika ada teman saya yang memilih untuk membuat posting diluar kewajiban mata kuliah pada blognya, hal ini membuktikan bahwa perbedaan sifat dan pendapat itu memang ada, bahwa saya berbeda dengan orang lain. Mungkin teman saya memiliki alasan tersendiri untuk melakukan demikian, namun saya juga memiliki alasan untuk tidak melakukannya.
(JAWABAN UAS NO 2)
BalasHapusMenurut saya tidak ada teori paedagogi yang dapat menjelaskan hal tersebut secara detil. Namun jika dikaitkan dengan salah satu teori paedagogi, mengenai empat tahapan pembaruan pendidikan oleh Nisbet, maka hal ini cukup berhubungan. Dengan adanya penggunaan blog, maka siswa dan juga dosen mendapatkan pertambahan beban kerja, karena harus mengerjakan hal yang di luar dari biasanya sehingga dosen memberi perpanjangan waktu agar dapat diberikan yang terbaik. Berikutnya, dosen dan siswa juga harus meningkatkan skill agar tidak lagi canggung dan juga kehilangan kepercayaan diri. Selain itu bisa saja muncul masa kacau, karena kurang paham akan berbagai hal sehingga perpanjangan waktu mutlak diperlukan, dan terakhir the blacklash, dimana masalah-masalah yang timbul hendaknya juga dipecahkan menurut upaya-upaya pembaruan. Hal ini jelas dilaksanakan dengan adanya perpanjangan waktu menyelesaikan soal no2 ini di blog.