Jumat, 01 Oktober 2010

Gaya Belajar Masa Kecil :)

Sejak kecil saya sudah diajarkan dengan dunia belajar. Bermula dari saat saya masih TK, saya sudah mulai belajar untuk mengenal lingkungan dan perlahan-lahan menanjaki dunia akademik. Saya sangat beruntung masa kecil saya dihabiskan di Melbourne, Australia dimana saya mendapat pengalaman belajar yang berbeda jika dibandingkan di Indonesia. Selama hampir 5 tahun saya sekolah disana, yaitu dari TK – kelas 2 SD, saya belajar secara berkelompok, sambil bermain. Pada saat itu saya sangat menyenangi segala kegiatan di sekolah, karena saya “have fun”.


Saya banyak meniru apa yang dipraktekkan atau dilakukan oleh guru saya, begitu pula dengan apa yang dilakukan oleh teman-teman saya. Saya akan cenderung mengikuti apa yang saya anggap menarik dan apa yang kira-kira menjadi penguat, sehingga saya menirunya. Misalnya saja, ketika teman saya diberikan reward berupa stiker bintang pada tugas menggambarnya, karena telah menggambar sebuah rumah berwarna merah, saya juga ikut-ikutan menggambar rumah merah, karena saya melihat bahwa teman saya mendapatkan stiker.


Contoh lain misalnya ketika saya melihat guru saya membuat suatu prakarya berupa kalung, dari benang dan beads, saya juga kemudian belajar untuk membuatnya sebagaimana guru saya melakukannya. Dirumah saya juga mengulangnya kembali dan mencoba membuat sendiri, kemudian menghadiahkannya kepada mama saya. Jika dipandang dari salah satu teori belajar, cara belajar saya dulu cenderung mengikuti teori belajar Bandura, yaitu Social Learning. Teori ini mengatakan bahwa konsep belajar social ada 4 yaitu:

  1. Proses Atensional
  2. Proses Retensional
  3. Proses Pembentukan Perilaku
  4. Proses Motivasional


Penerapan proses atensional ini saya lakukan ketika saya sering memperhatikan berbagai hal yang terjadi di sekitar saya. Contohnya saja seperti perilaku guru-guru dan teman-teman saya. Pada proses retensional, saya menimpan berbagai informasi yang tadi. Ini bisa melalui dua cara, yaitu verbal ataupun imajinal. Jadi ketika saya memperhatikan yang dilakukan guru atau teman saya, saya akan menginagat perilaku tersebut. Pada pembetukan perilaku, disinilah informasi yang diingat tadi direalisasikan dalam bentuk perilaku. Disinilah proses modeling itu tampak, dimana saya meniru atau mengimitasi apa yang dilakukan guru maupun teman saya. Pada proses motivasional, disinilah penguatuan bekerja untuk memotivasi diri menggunakan apa-apa saja yang telah dipelajari.


Teori belajar ini juga mengatakan bahwa individu tidak selamanya hanya mengimitasi, namun ada proses kognitif di dalamnya. Jika saya melihat ada teman saya yang kena hokum ketika ia ribut didalam kelas, saya pasti akan belajar untuk tidak ribut, meskipun ribut didalam kelas saya anggap menyenangkan. Namun karena ada hukuman jika melakukannya maka saya memilih untuk duduk tenang dan tidak ribut. Pada dasarnya teori ini sangat menekankan bahwa unsur P (Person), E (Environment) dan B (behaviour) saling berkaitan dan mempengaruhi, sehingga perilaku yang ditimbulkan dari seseorang akan sangat bergantung pada lingkungan yang kita tempati.


Sumber Referensi:
Hergenhahn, B.R & Olson, M.H. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar). edisi ke-7. Jakarta : Kencana Prenada Mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar